Elegan dalam kesederhanaannya, jembatan terdiri dari satu lengkungan (yang dibuat dari batu-batu kapur lokal yang dikenal sebagai tenelija) selebar 30 meter dan tinggi 24 meter. Dua menara melindungi pintu masuk ke jembatan. Struktur-struktur batu besar itu berdiri kontras dengan siluet ramping jembatan, dan ini justru menekankan keindahannya.
Kota sekitarnya, Mostar, bahkan berutang nama dari jembatan, "most" berarti jembatan dalam bahasa Serbo-Kroasia.
Jembatan elegan yang membentang diatas Sungai Neretva itu dirancang oleh arsitek Ottoman (Turki) Mimar Hayruddin, murid dari arsitek terkenal Mimar Sinan. Jembatan ini selesai pada tahun 1566 setelah sembilan tahun pembangunan dan kota sekitarnya menjadi pusat perdagangan yang berkembang. Jembatan sepanjang 29 meter ini adalah contoh klasik dari rentang tunggal, jembatan lengkung batu dan merupakan contoh teknologi canggih di masanya. Jembatan ini menjadi situs Warisan Dunia pada abad kedua puluh ..
Sultan Kekaisaran Ottoman pernah bersumpah akan mengeksekusi Mimar Hayruddin jika jembatan runtuh setelah dukungan kayu nya dihapus. Dikatakan bahwa Hayruddin mulai menggali kuburnya sendiri pada hari ia menghapus dukungan kayu pada jembatan tersebut. Namun, jembatan ini berdiri selama 429 tahun, (dan bisa lebih lama lagi jika tidak dihancurkan oleh peluru-peluru tank kroasia), sebuah bukti desain dan konstruksi yang sangat baik.
Salah satu hal unik yang dilakukan orang-orang di jembatan ini adalah lompat indah dari jembatan ke sungai dibawahnya. Hal ini telah dilakukan penduduk sejak lama hingga diadakan lomba lompat indah di jembatan ini tiap tahunnya.
Perang Bosnia di awal 1990-an, selain banyak memakan korban manusia, juga arsitektur. Salah satu nya adalah Jembatan Tua dari Mostar. Padahal jembatan ini telah lama menjadi salah satu landmark yang paling ikonik dari Bosnia dan federasi Yugoslavia. Jembatan dihancurkan oleh tank-tank angkatan bersenjata Kroasia pada 9 November 1993. Tidak jelas mengapa tentara Kroasia menghancurkan jembatan bersejarah tersebut, kecuali sebagai tindakan balas dendam, karena jembatan tidak memiliki signifikansi militer.
Setelah perang selesai, UNESCO, Bank Dunia dan Kota Mostar meluncurkan sebuah proyek untuk merekonstruksi Stari Most. Sebanyak mungkin batu kapur putih dari reruntuhan jembatan tua diselamatkan dari dasar sungai. Batu-batu baru juga digali dari tambang terdekat dengan tujuan untuk menyelesaikan rekonstruksi pada tahun 2004. Pembangunan kembali jembatan akan melambangkan penyatuan kembali Mostar dan akan menjadi bagian dari proses penyembuhan untuk kota yang terdiri dari beberapa etnis ini.
Baca Juga:
0 komentar:
Posting Komentar